sa'T aQ mnqiinqat m0e tK dha yq cperttie m0e ,Hnya kau yq mnqerttie
Hnya Kau yq pahamii ..
dhiie sa'T aQ mriindukn driie m0e ,Qu iinqiin k'hadiiran m0e , V
appallah daya ,aQ hnya bza mnqenanq m0e ..
Qu hrap dhiie llaiin wkt cm0ua ittu khanndt kmballie k'pllukn Qu dn
mnjjdhiie mllik Qu llqiie s'uttuh eaa .......
maafkn kasih , bukn nya ku tak setia, mendampingin muh ,
untuk hidup bersama, sungguh ku tk sengajah, tuk kecewa kn..
Dalam hidup, semua orang akan datang dan pergi... Ada Чάπƍ terlupakan, sengaja dilupakan, mereka Чάπƍ melupakan kita atau bahkan tak terlupakan...
Tapi kehidupan akan terus berjalan, dengan adanya mereka, ataupun tanpa mereka.................

Akhir Yang Tidak Selalu Sempurna

Ketika kamu dan aku tiba
di sini…
diantara ruas jarimu, jariku
tertawa, termenung
bersama waktu yang berlangsung

Kau tersenyum padaku.
Kita menunggu pagi yang pasti, esok yang cerah dan kebahagiaan di hari nanti

Kita terikat akar dan tanah
menyatu dalam kekuatan satu
dan tak pernah padam

Ketika nanti kau tumbuh dan berkembang
tebaran pesona aphrodite selalu kan kau bawa, mentari selalu kan bersinar, dan aku selalu kan berada di sisimu

Semua menjadi pasti
kembang api dan istana pasir
serta gegap gempita pesta
melebur kita dalam pelukan

Bersama zeus aku bawa bintang kembali bersinar
untukmu seorang dewiku
dan pelangi di antara kita.

Simpan bait terakhir lagumu
untuk kita bercumbu di lain waktu
Terbang dengan merentang kedua sayap membujur diantara hembusan angin
yang menerpa
Sesekali mengepak sayap memacu bersama tiupan angin
Melayang-layang di bentangan alam
Bulu-bulunya begitu halus, sehalus kain sutra
Seindah bintang di langit yang memancarkan kemilauan cahaya.
Kepakan sayapnya membelah rintangan yang menghadangnya
Mengarungi lautan kebebasan
Melesat laksana anak panah yang terlepas dari busur,
Melintasi jazirah alam.
Sayap kanan di sanggga oleh tulang-tulang dilapisi kulit yang indah
sehingga di gelari Keagungan
Sedangkan sayap kiri ikut menopang untuk menjaga keseimbangan dan
diberi nama Kebenaran

Membongkar sendi-sendi yang telah diletakkan
Perjalanan telah menghantar ke depan pintu pengertian
Putaran bumi yang diikuti menuntun ke tempat bersarangnya pengetahuan
Yang telah dibalut dengan lapisan tipis
Yang terukir pada dinding
Dan terpahatkan pada tembok
Dan menjadi mahkota di kepala
Tempat terang terbenam
Belum cukup menjadi persinggahan
Tetesan embun pagi belum cukup mengenyangkan
Liang yang di gali menjadi tempat menimbun
Saat petang datang menghampiri di penghabisan usia
Dan mengunjungi di ujung tarikan nafas
Akan kamu berlari menyelamatkan
Akan kamu menyembunyikan
Menyisiri pesisir pantai melepaskan kegirangan
Dengan bermain bersama ombak yang bergulung-gulung
Bagaikan gerombolan anak rusa yang turun dari pegunungan
Deburan ombak terasa akrab bagaikan saudaranya.
Masuklah ke dalam lautan dunia ini agar dapat melihat dasarnya
Hingga cukup ringan muncul ke atas
Pandanglah alam ini…..
Jangan membawa masuk melainkan keluar
Lalu lepaskan ikatan agar menjadi bagiannya
Tak terasa telah terbang, melakukan maneuver dengan kelincahan
sayap-sayapnya
Langit turut gembira menyasikkan kemahiran
Nafas bumi dan sepoi angin turut membantu gerakannya,
Putaran bumi telah melewati separuh hari,
Saat itu cakrawala memperlihatkan wajahnya dengan rona kejinggaan di
ufuk barat, mengisyaratkan segera pulang menuju tempat yang menjadi
perlindungan di waktu malam
Perjalanan pulang ke batas perpisahan di iringi senyum kemerahan di
kaki perbatasan
Berjubah kelabu, menyertai kepergian dan terbaring dalam pangkuan kaki
bumi
Pasukan malam menyambut penuh girang menghias malam disetiap lipatan
langit
Dari punggung gunung lolongan anak serigala membelah kesunyian
Sampai menyusup belahan dinding pegunungan hingga lenyap di dasar
lembah
Memberikan kabut sebagai selimut malam mendampingi saat terbuai dalam
tidur
Datang berselubung kelam
Membungkus lapisan langit dalam halimun
Tak akam beranjak
Sebelum embun diatas daun meninggalkan jejak diatas permukaan bumi
Dari situ, berdiri diantara gunung-gunung dengan wajah yang
berseri-seri
Dari raut mukanya memancarkan garis sinar kemerahan menyapu ke gugusan
pegunungan,
Sementara itu berkas cahaya naik ke atas mengikuti sumbu bumi,
Bergerak terus ke atas menuju telaga,
Percikan air dari telaga memecah keheningan hingga ke dinding tebing,
Walaupun kabut di sekeliling telaga belum beranjak dari permukaan,
Hembusan angin dari cela gunung memisahkan kabut dari telaga,
Saat itu cahaya menembus celah tebing meluluhkan kebekuan kabut agar
segera menghilang.
Benih yang jatuh di pinggir jalan tak akan sia-sia
Disitu ada kekuatan yang tumbuh
Bersatu pada bagian dalam dengan bagian luar
Disitu tidak ada lagi yang lain
Karena bagian dalam dan bagian yang luar menyatu
Semua itu dalam keadaan nyata dan sadar
Itulah keindahan yang paling indah
Bergerak mengikuti dorongan kekuatan cahaya
Berjalan mengikuti keinginan akan cinta tidak dapat di jaring oleh
pikiran ataupun di jerat oleh ungkapan,
Akan tetapi dapat menggerakan, memainkan melodi indah,
Gerakan ini menimbulkan gelombang yang akan megeluarkan hasrat
Untuk melihat keindahan,
Dan menghasilkan percikan api yang menghidupkan semangat dan menerima
kenyataan ini dalam kesederhanaan.

Kenallah dalam kesederhanaanya,
Sebab dengan demikian akan mengajari untuk memeluk keindahan yang
tidak memiliki batas,
Masuk dengan jiwa suci dan tinggal disitu
Hingga dorongan perasaan akan menangkap makna kebenaran yang di
rasakan
Dan membawa pergi dalam kekuatan yang akan tumbuh terus dan tak akan
pernah mati,
Karena memiliki kekuatan yang tak terbatas, tak termakan oleh waktu,
Wajahnya akan berubah-ubah akan tetapi memiliki jalan sendiri untuk
menyatatakan
Dan memberi warna yang lahir dari ketulusan jiwa…
Apa yang ada di sana adalah apa yang ada di sini, tidak pergi kesana
untuk di bawa kemari
Melainkan, beranjak dari sini, saat ini juga,
Apa yang ada didalam jauh lebih besar dari apa yang pernah
dibayangkan
Karena tidak dapat ditulis, ataupun diukir dalam kata-kata,
Apa yang di dalam membuka gerbang pengetahuan untuk melihat semuanya
Dan tidak meninggalkan seorang diri di dalam dunia ini,
Akan tetapi menemani dalam segala wujud,
Demikian wujud yang di dalam akan bergerak mengikuti cahaya,
Dunia tidak dapat mengenalnya karena tidak berasal dari dunia ini
melainkan dari dalam,
Dunia tidak dapat melihatnya karena kabut menutupi penghianatan,
Dunia tidak dapat menerima wujudnya karena dunia ada seperti lembaran
kain yang terbentang ..

Sudah ada sebelum dunia ini diciptakan
Memanggil sejak dalam kandungan
Memberi wujud dalam kehidupan
Tidak memberi dan tidak juga mengambil
Tidak memiliki satu warna namun mewakili semua warna dan
pengejewantahan di dalam kehidupan
Agar memiliki makna, memiliki arti
Tidak memiliki motif
Satu-satunya keinginan adalah menjadi dirinya apa-adanya
Sebab tempatnya kekal
rumahnya abadi

Aku Hanya Mampu Mencintaimu

Aku bahagia tinggal di hatimu. Mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga di mataku. Sebuah mataair untukmu, di tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. Setapak jalan cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika. Seperti sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.
Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama  melantunkan rindu. Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.
Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. Sebuah perapian yang selalu menyala dalam kobaran cinta. Kehangatan adalah menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi di pinggir senja. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkau adalah gunung yang indah, akulah magma yang membara.
Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Aku bahagia memandang keindahan alam dari jendela hatimu. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu.  Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.